Monday, December 14, 2009

Surat Cinta Untuk Ukhti....


Ukhti....


Besarnya kerudungmu tidak menjamin sama dengan besarnya semangat jihadmu menuju redha Tuhanmu, mungkinkah besarnya kerudungmu hanya digunakan sebagai fesyen atau gaya zaman sekarang, atau mungkin kerudung besarmu hanya di jadikan alat perangkap busuk supaya mendapatkan ikhwan yang diidamkan.., bahkan bisa jadi kerudung besarmu hanya akan dijadikan sebagai identitasmu saja, supaya bisa mendapat gelar akhwat dan dikagumi oleh banyak ikhwan.


Ukhti....


Tertutupnya tubuhmu tidak menjamin bisa menutupi aib saudaramu, keluargamu bahkan diri antunna sendiri, coba perhatikan sekejap saja, apakah aib saudaramu,teman dekatmu bahkan keluargamu sendiri sudah tertutupi, bukankah kebiasaan buruk seorang perempuan selalu terulang dengan tanpa disadari melalui ocehan-ocehan kecil sudah membekas semua aib keluargamu, aib sudaramu, bahkan aib teman dekatmu melalui lisan manismu.


Ukhti....


Lembutnya suaramu mungkin selembut sutra bahkan lebih daripada itu, tapi apankah kelembutan suara antum sama dengan lembutnya kasihmu pada saudaramu,pada anak-anak jalanan, pada fakir miskin dan pada semua orang yangmenginginkan kelembutan dan kasih sayangmu.


Ukhti....


Lembutnya parasmu tak menjamin selembut hatimu, apakah hatimu selembut salju yang mudah meleleh dan mudah terketuk ketika melihat segerombolan anak-anak palestina terlihat gigih berjuang dengan berani menaruhkan jiwa dan raga bahkan nyawa sekalipun dengan tetes darah terakhir, apakah selembut itu hatimu ataukah sebaliknya hatimu sekeras batu yang ogah dan cuek melihat ketertindasan orang lain.


Ukhti…


Rajinnya tilawahmu tak menjamin serajin dengan solat malammu, mungkinkah malam-malammu dilewati dengan rasa rindu menuju Tuhanmu dengan bangun ditengah malam dan ditemani dengan butiran-butiran air mata yang jatuh ke tempat sujudmu serta lantunan tilawah yang tak henti-hentinya berucap membuat setan terbirit-birit lari ketakutan, atau sebaliknya, malammu selalu diselimutidengan tebalnya selimut setan dan di nina-bobokan dengan mimpi-mimpi jorokmu bahkan lupa kapan bangun solat subuh.


Ukhti....


Cerdasnya dirimu tak menjamin bisa mencerdaskan sesama saudaramu dan keluargamu, mungkinkah temanmu bisa ikut bergembira menikmati ilmu-ilmunya seperti yang antunna dapatkan, ataukah antunna tidak peduli sama sekali akan kecerdasan temanmu, saudaramu bahkan keluargamu, sehingga membiarkannya begitu saja sampai mereka jatuh ke dalam lubang yang sangat mengerikan iaitu maksiat....! !!


Ukhti....


Cantiknya wajahmu tidak menjamin kecantikan hatimu terhadap saudaramu, temanmu bahkan diri antunna sendiri, pernahkah antunna menyadari bahwa kecantikan yang antunna punya hanya titipan ketika muda, apakah setelah tujuh puluh tahun kedepan antunna masih terlihat cantik, jangan-jangan kecantikanmu hanya dijadikan perangkap jahat supaya bisa menaklukan hati ikhwan dengan senyuman-senyuman busukmu.


Ukhti....


Tundukan pandanganmu yang jatuh ke bumi tidak menjamin sama dengan tundukan semangatmu untuk berani menundukkan musuh-musuhmu, terlalu banyak musuh yang akan antunna hadapi mulai dari musuh-musuh Islam sampai musuh hawa nafsu peribadimu yang selalu haus dan lapar terhadap perbuatan jahatmu.


Ukhti....


Tajamnya tatapanmu yang menusuk hati, menggoda jiwa tidak menjamin sama dengantajamnya kepekaan dirimu terhadap warga sesamamu yang tertindas di Palestina,pernahkah antunna menangis ketika mujahid-mujahidah kevil tertembak mati, atau dengan cuek bebek membiarkan begitu saja, pernahkah antunna merasakan bagaimana rasanya berjihad yang dilakukan oleh para mujahid-mujahidah teladan.


Ukhti....


Lirikan matamu yang menggetarkan jiwa tidak menjamin dapat menggetarkan hati saudaramu yang senang bermaksiat, coba antunna perhatikan dunia sekelilingmu masih banyak teman,saudara bahkan keluarga antum sendiri belum merasakan manisnya Islam dan Iman mereka belum merasakan apa yang antum rasakan, bisa jadi salah satu dari keluargamu masih gemar bermaksiat, berpakaian seksi danberperilaku binatang yang tak karuan, sanggupkah antunna menggetarkan hati-hati mereka supaya mereka bisa merasakan sama apa yang kamu rasakan iaitu betapa lazatnya hidup dalam kemuliaan islam.


Ukhti....


Tebalnya kerudungmu tidak menjamin setebal imanmu pada sang Kholikmu, antunna adalah salah satu sasaran setan durjana yang selalu mengintai dari semua penjuru mulai dari depan belakang atas bawah semua setan mengintaimu, imanmu dalam bahaya, hatimu dalam ancaman, tidak akan lama lagi imanmu akan terobrak-abrik oleh tipuan setan jika imanmu tidak betul-betul dijaga olehmu,banyak cara yang harus antunna lakukan mulai dari diri sendiri, dari yang paling kecil dan seharusnya di lakukan sejak dari sekarang, kapan lagi coba....??!!


Ukhti....


Putihnya kulitmu tidak menjamin seputih hatimu terhadap saudaramu, temanmu bahkan keluargamu sendiri, masihkah hatimu terpelihara dari berbagai penyakityang merugikan seperti riya dan sombong, pernahkah antunna membanggakan diri ketika kesuksesan dakwah telah diraih dan merasa diri paling waaah, merasa diri paling aktif, bahkan merasa diri paling cerdas diatas rata-rata akhwat yang lain, sesombong itukah hatimu, lalu dimanakah beningnya hatimu, dan putihnya cintamu.


Ukhti....


Rajinnya ngajimu tidak menjamin serajin infaqmu ke mesjid atau mushola,sadarkah antum kalo kotak-kotak nongkrong di masjid masih terlihat kosong dan mengkhawatirkan, tidakkah antum memikirkan infaq sedikit saja, bahkan kalaupun infaq, kenapa wang yang paling kecil dan paling lusuh yang antum masukan,maukah antum diberi rezeki sepelit itu.


Ukhti....


Rutinnya halaqahmu tidak menjamin serutin puasa sunah isnin-kamis yang antunna laksanakan, kejujuran hati tidak bisa dibohongi, kadang semangat fisik begitu bergelora untuk dilaksankan tapi, semangat ruhani tanpa disadari turun drastis,puasa yaumul bith pun terlupakan apalagi puasa senin-kamis yang dirasakanterlalu sering dalam seminggu, separah itukah hati antum, makanan fisik yang antunna fikirkan dan ternyata ruhiyah pun butuh stok makanan, kita tidak pernah memikirkan bagaimana akibatnya kalau ruhiyah kurang gizi.


Ukhti....


Manisnya senyummu tak menjamin semanis rasa kasihmu terhadap sesamamu, kadang sikap ketusmu terlalu banyak mengecewakan orang sepanjang jalan yang antunna lewati, sikap ramahmu pada orang antum temui sangat jarang terlihat, bahkan selalu dan selalu terlihat cuek dan menyebalkan, kalau itu kenyataanya bagaimana orang lain akan simpati terhadap komunitas dakwah yang memerlukan banyak kader, ingat!!! Dakwah tidak memerlukan antunna tapi... antunnalah yang memerlukan dakwah, kita semua memerlukan dakwah.


Ukhti....


Rajinnya shalat malammu tidak menjamin keistiqomahan seperti Rasulullah SAWsebagai panutanmu.Ukhti....Ramahnya sikapmu tidak menjamin seramah sikapmu terhadap sang Kholikmu,masihkah antunna senang bermanjaan dengan Tuhanmu dengan solat dhuhamu, solat malammu?


Ukhti....


Dirimu bagaikan kuntum bunga yang mulai merekah dan mewangi, apakah nama harummu disia-siakan begitu saja dan atau sanggupkah antunna ketika sang mujahidakan segara menghampirimu.


Ukhti....


Masih ingatkah antunna terhadap pepatah yang masih terngiang sampai saat ini bahwa akhwat yang baik hanya untuk ikhwan yang baik, jadi siap-siaplah sang syuhada akan menjemputmu dipelaminan hijaumu.


Ukhti....


Baik buruk parasmu bukanlah satu-satunya jaminan akan sukses masuk dalam surga Rabbmu. Maka, tidak usah berbangga diri dengan parasmu yang molek, tapi berbanggalah ketika iman dan taqwamu sudah betul-betul terasa dan terbukti dalam hidup sehari-harimu.


Ukhti....


Muhasabah yang antunna lakukan masihkah terlihat rutin dengan menghitung-hitung kejelekan dan kebusukan kelakuan antunna yang dilakukan siang hari, atau bahkan kata muhasabah itu sudah tidak terlintas lagi dalam hatimu, sungguh lupa dan sirna tidak ingat sedikitpun apa yang harus dilakukan sebelum tidur, antunna tidur mendengkur begitu saja dan tidak pernah kenal apa itu muhasabah sampai kapan akhlak busuk mu dilupakan, kenapa muhasabah tidak di jadikan sebagai moment untuk perbaikan diri bukankah akhwat baik yang hanya akan mendapatkan ikhwah yang baik.


Ukhti....


Pernahkah antum bercita-cita ingin mendapatkan suami ikhwan yang ideal, wajah yang manis, badan yang kekar, dengan langkah tegap dan pasti, bukankah apa yangantum pikirkan sama dengan yang ikhwan fikirkan iaitu ingin mencari Isteri yang solehah dan seorang mujahidah, kenapa tidak dari sekarang antunna mempersiapkan diri menjadi seorang mujahidah yang solehah.


Ukhti....


Apakah kebiasaan buruk wanita lain masih ada dan hinggap dalam diri antum,seperti bersikap pemalas dan tak punya tujuan atau lama-lama nonton tv yang tidak karuan dan hanya akan mengeraskan hati sampai lupa waktu, lupa bantu orang tua, kapan akan menjadi anak yang birru walidain, kalau memang itu terjadi,jadi sampai kapan, mulai kapan antunna akan mendapat gelar mujahidah atau akhwat solehah.


Ukhti....


Apakah pandanganmu sudah terpelihara, atau pura-pura nunduk ketika melihatseorang ikhwan dan terlepas dari itu matamu kembali jelalatan layaknya mata harimau mencari mangsa, atau tundukan pandanganmu hanya menjadi alasan belaka kerana merasa berkerudung besar.


Ukhti....


Hatimu di jendela dunia, dirimu menjadi pusat perhatian semua orang, sanggupkah antunna menjaga izzah yang antunna punya, atau sebaliknya antunna bersikap acuh takacuh terhadap penilaian orang lain dan hal itu akan merosak citra akhwat yang lain, kadang orang lain akan mempunyai persepsi disamaratakan antara akhwatyang satu dengan akhwat yang lain, jadi kalau antunna sendiri membuat kebobrokan akhlak maka akan merosak citra akhwat yang lain.


Ukhti....


Dirimu menjadi dambaan semua orang, karena yakinlah pemuda sekalipun, bahkan lelaki sekalipun tidak menginginkan istri yang akhlaknya bobrok tapi semua orang menginginkan istri yang solehah, siapkah antunna sekarang menjadi istri solehah yang selalu di damba-dambakan oleh semua orang.


dari blog seorang teman Jadikanlah Sabar dan Shalat Sebagai Penolongmu.



Dan Sesungguhnya Yang Demikian itu Sungguh Berat, Kecuali Bagi Orang-Orang yang Khusyu [ Al Baqarah : 45 ]

2 comments:

sister said...

tmeksh............
peringatan utk dri saya slaku seorg prmpuan.....
terer la ckp indon ye

Anonymous said...

minta izin copy artikel ini